Assalamualaikum Wr.Wb.
Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang konsep dari ilmu budaya dasar dalam kesusastraan. Seperti yang kita tahu, kalau kesusastraan merupakan salah satu buah dari kebudayaan yang telah manusia kembangkan. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut maka saya akan menjelaskan terlebih dahulu ilmu budaya dasar itu apa ??.
Ilmu budaya dasar atau yang disingkat IBD pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Kata tersebut pada awalnya dari bahasa Inggris yaitu The Humanities yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sastra. Kata tersebut berasal dari bahasa Latin yaitu Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya dan halus. Oleh karena itu jika kita mempelajari Basic Humanities atau yang dikenal ilmu budaya dasar diharapkan kita mampu menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Jadi ilmu budaya dasar ini berkaitan erat dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Nah sekarang pertanyaan di otak kalian yang muncul pasti adalah 'apa hubungannya dengan sastra antara IBD ?' ya kan ?!. Seperti yang kita tahu kalau sastra merupakan hasil dari kebudayaan manusia itu sendiri dan juga penjabaran abstraksi, sedangkan IBD sendiri merupakan suatu ilmu yang mengarahkan manusia dengan kebudayaan yang mereka miliki agar lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus sesuai dengan penjelasan sebelumnya.
Kesusastraan sendiri ruang lingkupnya lumayan luas. Secara umum ruang lingkupnya hanya drama, prosa, dan puisi. Untuk golongan prosa, secara masanya dibedakan menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng, hikayat, legenda dll. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen, novel, otobiografi dll. Begitu juga dengan puisi dan drama, ada puisi lama dan puisi baru.
Pengaruh dari kesusastraan itu sendiri sangat besar dalam lingkungan bermasyarakat serta dalam perkembangan kebudayaan itu sendiri. Sebab dengan dan dari kesusastraan itu manusia dapat mengapresiasikan apa yang dirasakan dan yang diinginkan dari penulis maupun mewakili masyarakat secara keseluruhan.
Seperti sekarang ini, masyarakat memanfaatkan internet dalam menyuarakan protes dan aspirasi mereka, baik secara tertulis (melalui blog atau jejaring sosial) dan secara lisan (melalui lagu atau video pendek yang di upload ke youtube). Dengan cara ini apa yang mereka pikirkan dan inginkan dapat di ketahui orang banyak bahkan seluruh dunia mengetahui apa yang mereka harapkan. Namun mengenai hal tersebut tidak akan saya bahas lebih dari ini sebab dapat melenceng dari pembahasan inti.
Tidak hanya prosa, puisi dapat digunakan walau caranya lebih halus dan bermajas. Namun inti yang ingin mereka sampaikan sama saja. Begitu juga dengan drama, sekarang banyak sekali para pemuda melakukan teatrikal jalanan di setiap demo mereka. Hal ini dapat menarik banyak perhatian masyarakat sekitar apalagi jika diliput media massa.
Demikianlah artikel yang sangat singkat kali ini, mudah-mudahan berguna tidak hanya pembaca dan saya tapi bagi kalian semua. Akhir kata saya minta maaf jika ada salah penulisan serta kurang tepatnya penggunaan kata pada artikel kali ini.
Kesusastraan sendiri ruang lingkupnya lumayan luas. Secara umum ruang lingkupnya hanya drama, prosa, dan puisi. Untuk golongan prosa, secara masanya dibedakan menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama meliputi dongeng, hikayat, legenda dll. Sedangkan prosa baru meliputi cerpen, novel, otobiografi dll. Begitu juga dengan puisi dan drama, ada puisi lama dan puisi baru.
Pengaruh dari kesusastraan itu sendiri sangat besar dalam lingkungan bermasyarakat serta dalam perkembangan kebudayaan itu sendiri. Sebab dengan dan dari kesusastraan itu manusia dapat mengapresiasikan apa yang dirasakan dan yang diinginkan dari penulis maupun mewakili masyarakat secara keseluruhan.
Seperti sekarang ini, masyarakat memanfaatkan internet dalam menyuarakan protes dan aspirasi mereka, baik secara tertulis (melalui blog atau jejaring sosial) dan secara lisan (melalui lagu atau video pendek yang di upload ke youtube). Dengan cara ini apa yang mereka pikirkan dan inginkan dapat di ketahui orang banyak bahkan seluruh dunia mengetahui apa yang mereka harapkan. Namun mengenai hal tersebut tidak akan saya bahas lebih dari ini sebab dapat melenceng dari pembahasan inti.
Tidak hanya prosa, puisi dapat digunakan walau caranya lebih halus dan bermajas. Namun inti yang ingin mereka sampaikan sama saja. Begitu juga dengan drama, sekarang banyak sekali para pemuda melakukan teatrikal jalanan di setiap demo mereka. Hal ini dapat menarik banyak perhatian masyarakat sekitar apalagi jika diliput media massa.
Demikianlah artikel yang sangat singkat kali ini, mudah-mudahan berguna tidak hanya pembaca dan saya tapi bagi kalian semua. Akhir kata saya minta maaf jika ada salah penulisan serta kurang tepatnya penggunaan kata pada artikel kali ini.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Sumber : Berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar