HerE yOU Not OnLY gET hAVinG fuN BuT aLSo GEt KnoWLedGE
PERHATIAN
SELURUH CONTENT DI BLOG INI DAPAT MENYEBABKAN KETAGIHAN, SERANGAN KEBAHAGIAN, BERSENANG-SENANG DAN GANGGUAN TANGAN UNTUK MENG-KLIK DAN MENG-KLIK

Sabtu, 22 Januari 2011

W.A.R

perhatian!!!! DILARANG ME-MIRROR atau COPY-PASTE karya w ni....



CHAPTER 6

"Lalu bagaimana sekarang..?? kalau kita mengejarnya sekarang percuma juga..." kata Jeviar dengan perasan penuh kesal dan putus asa. "Tenanglah dulu... jangan panik seperti itu.." ujar Requ menenangkan Jeviar. Kemudian Requ memasukkan tangannya ke dalam saku di celananya mencari sesuatu, kemudian tangannya keluar dengan segenggam bola metal dengan bentuk garis seperti pada microchip. Ukurannya sebesar bola kasti. Kedua tangan Requ menggenggam bola itu lalu memutarnya dengan berlawanan arah. Lalu muncul seberkas cahaya dari tengah bola yang telah terbuka.


"Ini peta digital... " jelas Requ yang kemudian meletakkan bola itu di tanah. Jari jemari Requ terampil sekali dalam mengoprasikan alat itu, bisa dibilang seperti touchscreen hanya saja formatnya visual dengan proyektor 3 dimensi. Akhirnya muncul bentuk beberapa pualau lengakap dengan tinggi permukaan pulau tersebut. "Penjara tersebut ada di wilayah kingdom.. disini tepatnya!! " lanjut Requ. Sementara itu Ryugo dan Jeviar serius sekali memperhatikan Requ. Telunjuk Requ berhenti di sebuah pulau kecil. "Dan sekitar disini... kita berada" lanjut Requ. Jemari Requ berpindah posisi dari titik sebelumnya dan berhenti di sebuah titik.

"Loh kalau begitu kita sangat beruntung jika di tarik garis lurus maka jarak tempuhnya sangat pendek sekali dan mungkin saja kita bisa sampai disana pada tepat waktu" kata Jeviar. "Tapi.. Helikopter kan lebih cepat dari perjalanan darat kita.." sambung Ryugo. "Kalau soal perjalanan udara kita aman sebab jalur tempuh mereka berbelok sebab di sekitar area ini penuh dengan gelombang, baik gelombang radio maupun gelombang sinyal handphone.." potong Requ. "Hanya saja.. jika kita mengambil jalur secara garis lurus maka justru memakan waktu lama sebab disini, disini dan disini sangat berbahaya" lanjut Requ. Requ menunjukkan tiga titik diantara jalur yang akan dilalui mereka. "Sebab disini banyak hewan buas, kalau disini daerah hutan yang cukup lembab kemungkinan ada ular dan sejenisnya lumayan tinggi... Dan disini adalah rawa-rawa yang jelas sangat sulit di lalui jika tanpa perahu, sedangkan disana adalah hutan... mana ada yang menyewakan perahu di sana..???" jelas Requ.

"Kalau saran ku kita hanya memiliki dua jalur tempuh, yaitu jalur utara dan jalur selatan. Kedua jalur tersebut memiliki total jarak yang sama" ujar Requ. "Lalu kita pilih yang mana??" tanya Jeviar. "Bagaimana jalur utara saja.." saran Requ. "Terserah kau saja" jawab Jeviar. "Kalau semuanya sudah ditentukan ayo kita semua bergegas..!!" potong Ryugo yang telah membereskan beberapa bekal untuk perjalanan. Akhirnya mereka meneruskan perjalanan dengan sesegera mungkin. Ryugo menatap langit "sepertinya kita masih beruntung.." kata Ryugo. "Beruntung kenapa..??" tanya Jeviar. "Lihatlah ke langit... awannya terlihat mulai gelap dan mendung.. kalau cuaca seperti ini apalagi helikopter mustahil untuk tetap mengudara.." jelas Ryugo.

Tak lama dari percakapan tersebut, akhirnya mereka mendapat tumpangan untuk mencapai kota selanjutnya. Tumpangan mereka yaitu truk yang membawa muatan berupa sayur mayur dan buah-buahan yang akan dijual di kota yang satu tujuan dengan mereka. Tak lama kemudian hujan deras pun datang yang di susul kemudian petir-petir yang menggelegar membelah langit. Karena hujan cukup deras percakapan antara Requ dengan Ryugo kurang jelas terdengar di telinga Jeviar. "Kau tahu kenapa aku mengusulkan kita melalui rute utara ini..??" kata Requ. "Tidak tahu.. memangnya kenapa..??" jawab Ryugo. "Hehe.. aku takut kalau keluarga yang merawatmu berubah pikiran sebab rumah itu termasuk daerah dari rute selatan" jelas Requ. "Oh ya lekas lah kalian semua bertiga tidur.. perjalanan ini masih sedikit lama lagi pula di wajah kalian jelas penuh dengan kelelahan" saran bapak yang setengah baya. Akhirnya mereka bertiga tidur menuruti saran bapak itu.

Cukup lama mereka terlelap, ketika mereka tersadar dari tidurnya mereka telah berada di sebuah pasar yang ramai. Mereka pun kebingungan. "Dimana kita ini ??" tanya Jeviar yang kebingungan. "Jangan tanya aku.. aku saja tidak tahu.. " sambung Ryugo. "Cepat lihat perbekalan kita masing-masing" perintah Requ. Mereka bertiga langsung memeriksa perbekalan masing-masing. "Sial.. !! Senjata milikku tidak ada..!!!" seru Jeviar, "Cih.. punyaku juga " sambung Requ, "Milikku juga tidak ada..!!" sambung Ryugo. Dengan kesal mereka jalan menelusuri pasar yang ramai itu. "Untung saja uang milik kita tidak ikut diambil.." kata Ryugo selama jalan. "Justru itu yang aneh..!!" potong Requ. "Benar juga.. uangku juga masih utuh" lanjut Jeviar.

"Padahal senjata milik kita semua hanya senjata biasa ya kan ?!" lanjut Ryugo. "Iya.. ya hanya biasa...." Requ menjawabnya tanpa melanjutkan kata-kata yang diucapkannya dan teringat kalau di senjata miliknya dan Ryugo ada simbol militer dunia. Ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi tegang sekali dan dicampur rasa sedikit khawatir dan takut. "Kita dalam bahaya.." kata Requ dengan nada sedikit gemetar. "Memangnya bahaya kenapa ?? " tanya Ryugo.

"Tidak usah banyak tanya.. ayo cepat kita pergi" seru Requ dengan nada kesal bercampur takut. Akhirnya mereka mempercepat langkahnya dalam menelusuri pasar yang ramai tersebut. Di tengah jalan, Ryugo secara tidak sengaja menabrak seorang bapak paruh baya sehingga barang bawaannya berceceran ke tanah. "Maaf pak.." sahut Ryugo seraya membantu memungut barang tercecer. "Tidak apa-apa nak.. " jawab bapak tersebut yang ikut memungut barang yang tercecer tersebut.

Ketika hampir selesai membereskan Ryugo mengajukan pertanyaan kepada bapak itu. "Pak.. ini dimana ya ??" tanya Ryugo. "Oh.. kalian berada di kota Zeury... Disini termasuk pasar yang paling ramai di wilayah kingdom ini. Memangnya kau tidak tahu ??" balas bapak tersebut dengan senyum. "Tidak pak hehe.. Sudah dulu ya pak.." sahut Ryugo yang akan berlalu. "Ryugo !!! kau sedang apa haah ?! Ayo cepat !!" panggil Requ dengan kesal.

"Iya.. tunggu sebentar.." sahut Ryugo. Sebelum dia berlalu, secara tidak sengaja dia melihat bapak yang menyuruhnya tidur di truk yang mereka tumpangi. Bapak tersebut sepertinya sedang bertransaksi sesuatu. "Requ.. kemari sebentar !! Cepat !!" panggil Ryugo. "Ada apa ??" sahut Requ yang mendekati Ryugo disusul oleh Jeviar. "Lihat itu !!" kata Ryugo menunjuk ke arah bapak tersebut. "Akh !! itu dia !!" kata Requ. "Cepat kita kejar dia !!!" kata Requ yang bergegas mengejar bapak tersebut dan di susul oleh Ryugo dan Jeviar.

Ketika tahu kalau dia sedang di dekati oleh Requ, Ryugo dan Jeviar maka bapak tersebut pun langsung mengambil langkah seribu menghindari mereka. "Hei.. tunggu !!!" teriak Requ. Requ pun mempercepat larinya dan mendorong seluruh orang menghalangi jalannya. Disusul oleh Ryugo dan Jeviar. Mereka bertiga memacu kecepatan larinya agar mampu mengejar dan menangkap bapak itu. Dan membuahkan hasil yang tidak mengecewakan, bapak tersebut berhasil di tangkap.


"Kau !! Dimana semua senjata milik kami haah!!! Cepat katakan !!! Dimana ???" hardik Requ yang segera menyambar kerah bahu bapak itu dan menarik ke arahnya. "A.. anu.. su.. su.. " jawab bapak itu dengan gugup. Mukanya pucat pasi serta di penuhi keringat ketakutan. "Jawab yang jelas !!! atau mau kami hajar !!" sambung Jeviar. Ryugo hanya diam saja namun sesuatu kembali terjadi. Kali ini dia melihat pecahan ingatannya. Dia melihat seorang pria yang tingginya sepantaran dengan dirinya di tangkap oleh Requ dan dirinya. Pria tersebut memberontak dengan berujung pada timah panas yang keluar dari mulut senjata miliknya dan bersarang tepat di kepala pria tersebut.


Karena Requ dan Jeviar fokus kepada bapak itu, mereka tidak menyadari dan mempedulikan keadaan Ryugo saat itu. Seperti biasa, Ryugo merasakan kembali pusing yang sangat. Dia pun sempoyongan seperti orang yang habis minum beberapa botol bir. Dia berusaha agar tetap sadar dan berdiri dengan sekuat tenaga. Dia melihat Requ dan Jeviar mengintrogasi bapak itu namun seluruh pembicaraan mereka tidak bisa didengar olehnya bahkan suara ramai dari pasar pun tak bisa juga menerobos ke gendang telinganya.

"Ryugo kau tidak apa-apa ??" tanya Jeviar yang memegang pundak Ryugo. "Aku baik-baik saja hanya sedikit pusing" jawab Ryugo yang masih mersakan sedikit pusing. "Bagaimana dengan bapak tadi dan senjatanya ??" tanya Ryugo. "Dia telah menjualnya di pedagang tadi... " jawab Jeviar yang memapah Ryugo sambil berjalan kecil. "Lalu... kalian apakan bapak tadi ?? apa kalian benar-benar mengahajarnya ??" lanjut Ryugo. "Tentu saja tidak.. kami hanya mengambil uang hasil penjualan senjata kita itu" jawab Requ.

Setibanya di pedagang yang disebutkan oleh bapak itu, mereka pun langsung mengembalikan uang itu dan meminta senjata yang telah di jual oleh bapak itu namun... Ternyata senjata mereka baru saja sold out. Mereka pun diberitahu tempat pembelinya yaitu tempat pertikaian di wilayah kingdom ini, Heliousa. Tempat dimana perang tak pernah usai dari empat tahun yang lalu hingga sekarang. Tanpa buang waktu mereka pun bergegas. Namun tujuan yang mereka tuju saat ini adalah.... Kasino?!

BERSAMBUNG

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
copyright 2020 by Ryshand.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.